Mengenal Sistem Relasional Database

Database merupakan kumpulan data yang terorganisir dalam suatu sistem tertentu yang dapat diakses, dikelola, dan diperbarui dengan mudah. Database sangat penting dalam dunia teknologi informasi karena digunakan untuk menyimpan informasi yang diperlukan oleh aplikasi dan sistem. Database juga dapat digunakan untuk memfasilitasi pencarian dan analisis data, membuat laporan, dan mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. Database dapat diorganisir dalam berbagai macam bentuk, seperti database relasional, database NoSQL, database grafik, dan database dokumen. Setiap jenis database memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu, tergantung pada kebutuhan bisnis dan teknis yang dihadapi.

Database relasional juga merupakan jenis database yang paling banyak digunakan dalam aplikasi bisnis dan organisasi. Database relasional menggunakan model relasional untuk mengorganisir dan menyimpan data. Model relasional didasarkan pada teori matematika dan memiliki basis data dalam bentuk tabel dengan baris dan kolom.

Setiap tabel dalam database relasional merepresentasikan entitas atau objek tertentu dalam sistem, seperti pelanggan atau pesanan. Setiap baris dalam tabel merepresentasikan satu insiden atau instance dari entitas, dan setiap kolom dalam tabel merepresentasikan atribut dari entitas.

Untuk menghubungkan tabel dalam database relasional, kunci asing digunakan. Kunci asing adalah kolom dalam sebuah tabel yang mereferensikan kunci utama dari tabel lain, yang memungkinkan pengguna untuk menggabungkan data dari dua atau lebih tabel yang berbeda dalam database.



Database relasional memberikan keuntungan dalam memudahkan pengguna untuk mengelola dan mengakses data dalam sistem dengan struktur yang mudah dipahami dan fleksibel. Namun, implementasi dan pemeliharaan database relasional juga memerlukan pemahaman yang kuat tentang struktur dan hubungan data dalam sistem.

Database relasional adalah tipe database yang didasarkan pada model relasional, yang mana data disimpan dalam tabel yang terdiri dari baris dan kolom. Setiap tabel mewakili sebuah entity atau objek, dan setiap baris mewakili instance dari entity tersebut. Kolom pada tabel mewakili atribut atau field dari entity tersebut.

Model relasional dikembangkan oleh Edgar F. Codd pada tahun 1970-an dan menjadi salah satu model database yang paling populer digunakan pada saat ini. Model relasional menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data, serta menyediakan fitur seperti pembuatan query, sorting, filtering, dan lain sebagainya.

Database relasional umumnya digunakan untuk aplikasi bisnis dan digunakan untuk mengelola data dengan volume yang besar. Kelebihan dari database relasional adalah kemudahan dalam melakukan pengambilan data, penyimpanan yang terstruktur dan efisien, serta kemampuan untuk mengatur hubungan antar tabel dan memastikan konsistensi data. Namun, kelemahan dari database relasional adalah ketidakmampuan untuk mengatasi beberapa kasus kompleks dalam pengambilan data.

Beberapa contoh DBMS relasional yang populer di antaranya MySQL, Oracle, PostgreSQL, dan SQL Server.

Dalam database relasional, data diorganisir dalam bentuk tabel atau relasi. Setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Setiap baris dalam tabel mewakili satu set data atau catatan, sementara setiap kolom mewakili satu atribut dari catatan tersebut. Atribut ini dapat menjadi nama, alamat, umur, atau atribut lain yang terkait dengan catatan.

Dalam database relasional, tabel dapat berhubungan satu sama lain melalui kunci asing. Kunci asing adalah atribut dalam sebuah tabel yang mengacu pada kunci utama di tabel lain. Kunci utama sendiri adalah satu atau lebih atribut yang secara unik mengidentifikasi setiap catatan dalam tabel.


Database relasional sangat populer karena kemampuan mereka untuk mengelola data dalam skala besar dengan cara yang efisien dan mudah dimengerti. Mereka juga sangat fleksibel dan dapat diubah dengan mudah tanpa mengganggu integritas data yang ada.

Namun, kelemahan dari database relasional adalah bahwa mereka mungkin tidak ideal untuk jenis data tertentu, seperti data yang sangat besar atau data yang kompleks. Selain itu, performa database relasional dapat menurun jika database menjadi sangat besar atau kompleks, sehingga memerlukan teknik optimasi khusus untuk memastikan performa tetap optimal.

Juga, dalam SQL ada beberapa perintah yang digunakan untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data dari tabel di dalam database. Beberapa perintah SQL yang umum digunakan antara lain SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, dan JOIN.


Contoh penggunaan SQL adalah sebagai berikut:

  1. SELECT * FROM customers: Perintah ini akan membaca semua data dari tabel customers.
  2. INSERT INTO customers (name, email) VALUES ('John', 'john@example.com'): Perintah ini akan menambahkan data baru ke tabel customers dengan kolom name dan email diisi dengan nilai 'John' dan 'john@example.com' secara berturut-turut.
  3. UPDATE customers SET name='John Smith' WHERE id=1: Perintah ini akan memperbarui data di tabel customers dengan id=1, sehingga kolom name berisi nilai 'John Smith'.
  4. DELETE FROM customers WHERE id=1: Perintah ini akan menghapus data di tabel customers dengan id=1.

Juga Dalam database relasional, data diorganisir ke dalam tabel yang saling terhubung dengan kunci asing dan kunci utama. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan operasi JOIN, yaitu menggabungkan data dari beberapa tabel berdasarkan kolom yang sama.


Kali ini, saya akan memberikan sebuah contoh JOIN tabel pada database menggunakan syntax SQL dan Terdapat dua tabel: Customers dan Orders

1. Tabel Customers memiliki struktur sebagai berikut:

+----+--------------+-----------+--------+

| ID    | CustomerName | Contact        | Country  |

| 1 | Alfreds | Maria | Germany|

|2 | Ana Trujillo | Ana | Mexico |

| 3 | Antonio | Antonio | Mexico |

| 4 | Around the | Thomas | UK |

| 5 | Berglunds | Christina | Sweden |

+----+--------------+-----------+--------+


2. Tabel Orders memiliki struktur sebagai berikut:

+-----+------------+---------+

| ID | OrderDate | Amount |

+-----+------------+---------+

| 101 | 2021-01-01 | 1000.00 |

| 102 | 2021-02-03 | 1200.00 |

| 103 | 2021-02-05 | 1500.00 |

| 104 | 2021-03-10 | 2500.00 |

+-----+------------+---------+


Untuk menampilkan data dari kedua tabel, maka kita dapat melakukan JOIN antara tabel Customers dan Orders menggunakan Primary Key dari Customers dan Foreign Key dari Orders. Contohnya sebagai berikut :


SELECT Customers.CustomerName, Orders.OrderDate, Orders.Amount

FROM Customers

INNER JOIN Orders ON Customers.ID = Orders.ID;


Hasil dari query tersebut adalah sebagai berikut :

+--------------+------------+---------+

| CustomerName | OrderDate | Amount |

+--------------+------------+---------+

| Alfreds | 2021-01-01 | 1000.00 |

| Ana Trujillo | 2021-02-03 | 1200.00 |

| Antonio | 2021-02-05 | 1500.00 |


Pada contoh di atas, JOIN dilakukan dengan menggunakan INNER JOIN, yang hanya akan menampilkan data yang memiliki nilai sama di kedua tabel (dalam hal ini nilai ID pada kedua tabel harus sama).


Selanjutnya kita akan mengetahui apa itu Join, Union, dan Group yang merupakan  tiga konsep penting dalam pemrograman relasional database yang digunakan untuk menggabungkan dan mengelola data dari beberapa tabel. Berikut penjelasannya :

  1. Join: Join digunakan untuk menggabungkan data dari dua atau lebih tabel berdasarkan kunci relasinya. Ada beberapa jenis join seperti inner join, left join, right join, dan full outer join. Contoh syntax inner join:

    SELECT Orders.OrderID, Customers.CustomerName
    FROM Orders
    INNER JOIN Customers ON Orders.CustomerID = Customers.CustomerID;

  2. Union: Union digunakan untuk menggabungkan data dari dua tabel atau query yang berbeda dan menghasilkan satu set data. Union hanya mempertahankan data yang unik. Contoh syntax union:

    SELECT City, Country FROM Customers
    UNION
    SELECT City, Country FROM Suppliers
    ORDER BY City;

  3. Group: Group digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan nilai pada kolom tertentu dan kemudian menghitung fungsi agregat seperti COUNT, SUM, AVG, MAX, dan MIN. Contoh syntax group:

    SELECT COUNT(CustomerID), Country
    FROM Customers
    GROUP BY Country
    ORDER BY COUNT(CustomerID) DESC; 


Dalam ketiga konsep ini, penting untuk memahami kunci relasi antara tabel dan kolom yang digunakan untuk menggabungkan data atau mengelompokkan data dengan benar.


Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa relational database adalah jenis database yang sangat populer dan sering digunakan di industri. Model relasional menggunakan tabel untuk menyimpan data dan menggabungkan data dari tabel yang berbeda dengan menggunakan operasi join. Selain itu, union digunakan untuk menggabungkan data dari beberapa tabel dengan skema yang sama. Group by digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan nilai tertentu dalam kolom dan melakukan operasi agregasi seperti count, sum, dan average.

Relational database memungkinkan organisasi untuk menyimpan data secara terstruktur, efisien, dan terorganisir dengan baik, sehingga memudahkan pengelolaan dan akses data. Dalam pengembangan perangkat lunak, pemahaman yang baik tentang database relasional sangat penting karena database relasional sering digunakan sebagai sumber data untuk aplikasi perangkat lunak.


Tentang pembahasan Relational Database, dapat disimpulkan bahwa database relasional merupakan model database yang paling populer saat ini dan banyak digunakan oleh organisasi di seluruh dunia. Model database ini memungkinkan untuk menyimpan data secara terorganisir dengan struktur tabel, relasi antar tabel, dan penggunaan operasi SQL seperti join, union, dan group untuk mengelola data.

Dalam membuat database relasional, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pemilihan kunci utama dan kunci asing, normalisasi database, desain database yang baik, dan penggunaan DBMS yang tepat.

Kemampuan dalam mengelola database relasional sangatlah penting dalam bidang teknologi informasi, terutama bagi developer, administrator database, dan data analyst. Dengan menguasai konsep-konsep dasar tentang database relasional, seseorang dapat membuat dan mengelola database yang efisien dan efektif.

Dalam mengembangkan keterampilan tentang database relasional, diperlukan latihan dan praktik yang berkelanjutan untuk dapat memahami konsep dan aplikasinya dengan baik. Oleh karena itu, setiap orang yang tertarik untuk mempelajari database relasional harus mengembangkan kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak DBMS yang digunakan dalam pengembangan database relasional.