Mengenal Aplikasi Desktop dengan Framework Electron

Aplikasi desktop adalah aplikasi yang dirancang dan diinstal pada komputer atau laptop pengguna, berbeda dengan aplikasi web yang diakses melalui browser. Aplikasi desktop dapat digunakan secara offline dan biasanya memiliki antarmuka pengguna yang lebih kaya dan interaktif daripada aplikasi web.

Aplikasi desktop dapat dibuat untuk berbagai tujuan, seperti untuk memfasilitasi kerja sehari-hari, melakukan pengolahan data, merancang grafik dan visualisasi, hingga pengembangan game. Aplikasi desktop umumnya dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman seperti Java, C++, Python, atau .NET, dan memanfaatkan framework atau library yang tersedia untuk mempercepat pengembangan dan menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan, seperti antarmuka grafis dan integrasi dengan sistem operasi.


Aplikasi desktop adalah program komputer yang dirancang untuk dijalankan pada komputer desktop atau laptop, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna melakukan tugas-tugas tertentu. Aplikasi desktop memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan aplikasi web atau aplikasi mobile, di antaranya:

  1. Kinerja yang lebih baik: Aplikasi desktop biasanya memiliki kinerja yang lebih cepat dan lebih responsif daripada aplikasi web atau mobile karena mereka dijalankan langsung pada sistem operasi dan tidak memerlukan koneksi internet yang stabil.
  2. Fitur yang lebih lengkap: Aplikasi desktop dapat memiliki fitur yang lebih lengkap daripada aplikasi web atau mobile karena mereka tidak terbatas oleh batasan-batasan yang ada pada platform web atau mobile.
  3. Akses ke sumber daya komputer: Aplikasi desktop dapat mengakses sumber daya komputer seperti prosesor, memori, dan ruang penyimpanan lokal secara langsung, yang memungkinkan aplikasi desktop untuk mengambil keuntungan dari sumber daya tersebut.
  4. Pengalaman pengguna yang lebih kaya: Aplikasi desktop dapat menawarkan pengalaman pengguna yang lebih kaya dan interaktif, dengan antarmuka pengguna yang lebih canggih dan kontrol yang lebih baik atas aplikasi.

Contoh aplikasi desktop yang populer antara lain Microsoft Office, Adobe Photoshop, iTunes, dan Spotify. Untuk mengembangkan aplikasi desktop, pengembang dapat menggunakan berbagai teknologi dan bahasa pemrograman seperti Java, Python, C++, dan C#.


Aplikasi desktop telah ada sejak awal komputer pribadi diperkenalkan pada tahun 1970-an. Pada saat itu, aplikasi desktop biasanya diinstal pada disket atau kaset pita dan dijalankan langsung pada komputer. Kemudian, pada tahun 1980-an, aplikasi desktop menjadi lebih kompleks dan memiliki antarmuka pengguna yang lebih canggih.

Pada tahun 1990-an, Windows 95 diperkenalkan dan mengubah lanskap aplikasi desktop. Antarmuka pengguna Windows 95 lebih intuitif dan aplikasi desktop yang dibuat untuk platform Windows menjadi lebih mudah diakses dan digunakan. Selain itu, pada tahun 2000-an, pengembangan aplikasi desktop semakin terfokus pada integrasi dengan internet dan penggunaan sumber daya web.

Namun, dengan perkembangan teknologi seluler dan cloud computing, penggunaan aplikasi desktop mulai menurun pada tahun 2010-an. Namun, masih ada beberapa jenis aplikasi desktop yang tetap digunakan hingga saat ini, seperti aplikasi pengolah kata, aplikasi spreadsheet, aplikasi desain grafis, dan lain-lain. Beberapa aplikasi desktop juga dapat diintegrasikan dengan aplikasi seluler dan web, sehingga dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih terhubung.

Sejarah aplikasi desktop dapat dilihat sejak awal perkembangan komputer, di mana program-program pertama dibuat dan dijalankan pada komputer. Pada awalnya, aplikasi desktop lebih cenderung dikembangkan secara native, artinya program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang spesifik untuk platform atau sistem operasi tertentu. Sebagai contoh, aplikasi Windows dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C++ atau C# dan hanya dapat dijalankan pada sistem operasi Windows.

Namun, dengan perkembangan teknologi dan munculnya bahasa pemrograman yang lebih portabel, aplikasi desktop menjadi lebih fleksibel. Penggunaan bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan JavaScript memungkinkan pengembangan aplikasi desktop yang dapat dijalankan pada berbagai platform seperti Windows, Mac, dan Linux tanpa perlu mengubah kodenya.

Selain itu, dengan munculnya teknologi web, aplikasi desktop juga dapat dikembangkan dengan menggunakan teknologi web seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Aplikasi desktop berbasis web ini disebut juga sebagai aplikasi desktop berbasis browser atau web desktop.

Seiring dengan perkembangan teknologi, aplikasi desktop terus berkembang dan semakin beragam, mulai dari aplikasi pengolah kata, aplikasi multimedia, hingga aplikasi game. Dan saat ini, aplikasi desktop semakin terintegrasi dengan teknologi lain seperti penggunaan cloud storage dan konektivitas internet yang semakin cepat dan stabil.


Aplikasi desktop pertama yang dikenal dalam sejarah adalah program bernama "Sketchpad" yang dikembangkan oleh Ivan Sutherland pada tahun 1963 saat dia masih berkuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Sketchpad merupakan program komputer yang memungkinkan pengguna untuk membuat gambar digital menggunakan pena elektronik dan memiliki kemampuan untuk mengubah, memperbesar, memutar, dan mengubah warna objek yang telah dibuat. Sketchpad juga merupakan aplikasi desktop pertama yang menggunakan sistem tampilan grafis (GUI) dan memiliki fitur pengolahan gambar vektor. Aplikasi ini menjadi landasan pengembangan teknologi komputer grafis modern yang kita kenal saat ini.

Sketchpad adalah aplikasi desktop pertama yang menggunakan teknologi grafis yang inovatif dan interaktif pada masanya. Aplikasi ini dikembangkan oleh Ivan Sutherland pada tahun 1963 sebagai tesis doktoralnya di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Sketchpad memungkinkan pengguna untuk membuat gambar dengan menggunakan stylus dan tablet grafis, yang pada saat itu merupakan teknologi baru. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mengubah objek yang telah digambar dengan menggunakan fitur seperti transformasi, rotasi, dan skala. Sketchpad memiliki antarmuka pengguna grafis yang inovatif pada saat itu, yang memungkinkan pengguna untuk memilih dan memanipulasi objek menggunakan perintah teks.

Aplikasi ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan teknologi grafis dan interaktif selanjutnya. Teknologi yang digunakan dalam Sketchpad menjadi dasar untuk banyak aplikasi grafis dan animasi modern yang digunakan saat ini, seperti Adobe Illustrator dan Maya. Sketchpad juga menjadi awal mula pengembangan perangkat lunak CAD (Computer-Aided Design), yang digunakan untuk merancang berbagai macam produk, mulai dari mobil hingga pesawat terbang.


Setelah Sketchpad, muncul beberapa aplikasi desktop lainnya seperti QuickDraw dan MacPaint yang dirilis pada tahun 1984 sebagai bagian dari sistem operasi Macintosh pertama dari Apple. Kedua aplikasi tersebut memperkenalkan fitur menggambar dengan menggunakan mouse dan menyediakan pengalaman menggambar yang lebih mudah dan intuitif bagi pengguna komputer.

Pada tahun 1985, Microsoft merilis Windows 1.0, yang menyediakan antarmuka pengguna grafis (GUI) yang mirip dengan Macintosh. Windows 1.0 dilengkapi dengan beberapa aplikasi desktop bawaan seperti Paint, Notepad, dan Calculator.

Sejak saat itu, aplikasi desktop terus berkembang dan menjadi lebih canggih dan kompleks. Seiring dengan meningkatnya kemampuan komputer dan perkembangan teknologi, aplikasi desktop menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengolahan kata, presentasi, pengeditan foto dan video, desain grafis, pemrograman, dan masih banyak lagi.


Electron adalah sebuah framework yang memungkinkan developer untuk membuat aplikasi desktop cross-platform menggunakan teknologi web seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Framework ini awalnya dibuat oleh tim pengembang GitHub pada tahun 2013 dan sebelumnya dikenal sebagai Atom Shell. Saat ini, Electron digunakan oleh banyak perusahaan besar seperti Microsoft, Slack, dan Discord untuk membuat aplikasi desktop mereka.

Dengan menggunakan Electron, developer dapat membuat aplikasi desktop dengan tampilan dan interaksi yang sama dengan aplikasi web. Electron juga menyediakan akses ke API desktop, seperti sistem file, jendela, notifikasi, dan banyak lagi, yang memungkinkan aplikasi yang dibuat menggunakan Electron memiliki fitur-fitur yang sama dengan aplikasi desktop native.

Selain itu, Electron juga mendukung proses otomatisasi, pengujian otomatis, dan pembaruan otomatis. Framework ini juga didukung oleh komunitas yang besar dan aktif, yang membuatnya mudah untuk menemukan dokumentasi, tutorial, dan sumber daya lainnya.

Keuntungan lain dari menggunakan Electron adalah kemampuan untuk membuat aplikasi desktop cross-platform dengan menggunakan teknologi web yang familiar, sehingga mengurangi waktu dan biaya pengembangan. Dengan Electron, developer dapat membuat aplikasi desktop untuk Windows, Mac, dan Linux menggunakan satu set kode yang sama.

Dalam pengembangan aplikasi desktop, menggunakan Electron dapat mempermudah proses pengembangan dan membuat aplikasi yang memiliki performa dan fungsionalitas yang sama dengan aplikasi desktop native.

Framework Electron dikembangkan oleh GitHub pada tahun 2013 untuk membangun aplikasi desktop lintas platform dengan menggunakan teknologi web seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Electron menyediakan lingkungan runtime untuk membangun aplikasi desktop menggunakan teknologi web dengan memanfaatkan Chromium sebagai mesin rendering, Node.js sebagai lingkungan runtime, dan API yang dapat diakses menggunakan JavaScript.

Keunggulan menggunakan Electron adalah memungkinkan pengembang web untuk membangun aplikasi desktop tanpa harus mempelajari bahasa pemrograman atau teknologi yang berbeda. Selain itu, Electron juga memiliki komunitas pengguna yang besar sehingga memudahkan pengembang untuk menemukan solusi dan dukungan.

Beberapa aplikasi populer yang dibangun dengan Electron di antaranya adalah Visual Studio Code, Slack, Skype, dan Discord. Dengan menggunakan Electron, pengembang dapat memperluas jangkauan pengguna aplikasi desktop mereka dengan membangun aplikasi yang dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, macOS, dan Linux.


Dalam pengembangan aplikasi desktop, terdapat berbagai framework yang dapat digunakan. Salah satunya adalah framework Electron, yang menjadi pilihan populer bagi para developer. Framework ini memungkinkan para developer untuk membuat aplikasi desktop lintas platform dengan menggunakan teknologi web seperti HTML, CSS, dan JavaScript.

Framework Electron dikembangkan oleh GitHub dan pertama kali dirilis pada tahun 2013 dengan nama Atom Shell. Framework ini kemudian berganti nama menjadi Electron pada tahun 2015. Kelebihan dari framework Electron adalah dapat memudahkan para developer untuk membuat aplikasi desktop yang memiliki tampilan dan fitur yang kaya dengan teknologi web yang telah populer dan dikenal banyak orang.

Framework Electron menjadi populer karena banyaknya aplikasi desktop terkenal yang dibangun dengan menggunakan framework ini, seperti Visual Studio Code, Slack, dan Discord. Selain itu, framework ini juga memiliki dokumentasi yang lengkap dan aktif, serta komunitas yang besar dan aktif dalam memberikan dukungan dan solusi atas masalah-masalah yang ditemukan oleh para developer.

Dalam membuat aplikasi desktop dengan framework Electron, para developer dapat menggunakan berbagai tools dan library yang sudah tersedia, seperti React, Angular, dan Vue.js, sehingga dapat mempermudah pengembangan dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, framework ini juga mendukung berbagai sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux, sehingga dapat memperluas jangkauan aplikasi yang dibuat.

Dalam pengembangan aplikasi desktop, ada beberapa keuntungan yang dapat didapatkan dengan menggunakan framework Electron. Pertama, dapat meningkatkan produktivitas dalam pengembangan, karena dapat menggunakan teknologi web yang sudah dikenal banyak developer. Kedua, dapat mempercepat waktu pembuatan aplikasi desktop, karena dapat memanfaatkan berbagai library dan tools yang sudah tersedia. Ketiga, dapat memudahkan pengembangan aplikasi desktop lintas platform dengan hanya menggunakan satu set teknologi web yang sama.

Dalam keseluruhan, framework Electron menjadi pilihan bagi para developer karena kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan dalam pengembangan aplikasi desktop. Dengan teknologi web yang sudah populer, pengembangan aplikasi desktop dapat menjadi lebih mudah dan cepat, serta dapat menjangkau lebih banyak platform.


Bahasa pemrograman yang digunakan pada framework Electron adalah JavaScript, HTML, dan CSS. JavaScript digunakan sebagai bahasa pemrograman utama untuk mengontrol logika aplikasi dan berinteraksi dengan API yang disediakan oleh Electron. HTML dan CSS digunakan untuk mengatur tampilan antarmuka pengguna dan membuat tata letak halaman. Selain itu, Electron juga mendukung beberapa bahasa pemrograman lain, seperti Python dan C++, untuk membuat bagian aplikasi tertentu atau menggunakan pustaka eksternal. Namun, bahasa pemrograman utama pada pengembangan aplikasi desktop dengan Electron tetaplah JavaScript.

Framework Electron pada dasarnya berfokus pada pengembangan aplikasi desktop, yang biasanya termasuk bagian dari frontend. Meskipun demikian, Electron juga dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang memerlukan backend seperti aplikasi yang berkomunikasi dengan server, melakukan pemrosesan data, dan lain sebagainya. Namun, untuk melakukan tugas backend tersebut, Anda perlu menggunakan bahasa pemrograman seperti Node.js yang dapat bekerja dengan baik di dalam lingkungan Electron. Sehingga bisa dikatakan bahwa Electron dapat berfungsi sebagai frontend dan backend, tergantung pada kebutuhan pengembangan aplikasi desktop yang dibangun.


Struktur framework Electron mirip dengan struktur dari web development, dengan tambahan beberapa file dan folder khusus untuk mengelola proses aplikasi desktop. Berikut adalah beberapa folder dan file penting dalam struktur framework Electron :

  1. main.js: file inilah yang menjadi "entry point" atau titik masuk utama dari aplikasi desktop yang dibangun menggunakan Electron. File ini menginisialisasi objek BrowserWindow dan menjalankan proses-proses utama di aplikasi desktop.
  2. index.html: file ini adalah tampilan awal (front-end) dari aplikasi desktop, yang akan muncul ketika aplikasi dijalankan. File ini berisi markup HTML, styling CSS, dan script JavaScript yang diperlukan untuk menghasilkan tampilan aplikasi desktop.
  3. package.json: file ini digunakan untuk mengelola dependensi dan konfigurasi dari aplikasi desktop yang dibangun menggunakan Electron. File ini mengandung informasi seperti nama aplikasi, versi, deskripsi, dependensi, dan konfigurasi aplikasi.
  4. renderer.js: file ini berisi script JavaScript yang akan dijalankan di proses renderer pada aplikasi desktop. Proses renderer ini memungkinkan aplikasi desktop untuk memperbarui tampilan secara dinamis dan interaktif.
  5. preload.js: file ini berisi script JavaScript yang akan dijalankan sebelum proses renderer. File ini memungkinkan aplikasi desktop untuk memuat module Node.js pada proses renderer, dan memberikan akses ke API yang tidak tersedia pada lingkungan renderer.
  6. assets: folder ini berisi semua file yang diperlukan oleh aplikasi desktop, seperti gambar, video, audio, dan file-file lainnya.
  7. node_modules: folder ini berisi semua dependensi yang diperlukan oleh aplikasi desktop. Folder ini akan dihasilkan setelah kita menjalankan perintah npm install untuk menginstal semua dependensi yang didefinisikan di dalam package.json.


Struktur framework Electron yang fleksibel dan terstruktur ini memudahkan pengembang untuk mengatur dan mengelola aplikasi desktop yang kompleks dengan mudah. Framework frontend yang cocok dengan Electron antara lain React, Angular, dan Vue.js. Sedangkan untuk framework backend, Electron tidak memiliki framework yang spesifik karena dapat diintegrasikan dengan berbagai bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, atau PHP untuk membangun aplikasi desktop yang kompleks.

Juga Beberapa, jenis proyek yang cocok untuk menggunakan framework Electron antara lain:

  1. Aplikasi desktop cross-platform: Dengan menggunakan Electron, Anda dapat dengan mudah membuat aplikasi desktop cross-platform untuk sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux.
  2. Aplikasi desktop untuk media player: Framework ini sangat cocok untuk membangun aplikasi media player, karena dapat memanipulasi file audio dan video, serta mengintegrasikan kontrol media seperti pause, play, dan stop.
  3. Aplikasi desktop untuk editor teks: Jika Anda ingin membangun aplikasi editor teks yang kuat dan dapat diakses di beberapa platform, maka Electron adalah pilihan yang tepat. Beberapa contoh aplikasi editor teks yang dibangun menggunakan Electron adalah Visual Studio Code dan Atom.
  4. Aplikasi desktop untuk pengolahan data: Framework ini juga cocok digunakan untuk membangun aplikasi desktop untuk pengolahan data, seperti aplikasi spreadsheet, aplikasi statistik, dan sejenisnya.
  5. Aplikasi desktop untuk gaming: Beberapa game desktop modern juga menggunakan Electron untuk membungkus dan menjalankan game pada platform desktop.

Dalam pengembangan aplikasi desktop, Electron menjadi pilihan populer karena kemudahan penggunaannya dan fleksibilitasnya dalam membangun aplikasi yang dapat dijalankan di beberapa platform.


Framework Electron memberikan fleksibilitas dalam pembuatan aplikasi desktop dengan teknologi web. Hal ini membuat pengembang web dapat memanfaatkan keahlian mereka dalam pengembangan aplikasi desktop yang dapat diinstal di berbagai platform. Dalam framework ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML, CSS, dan JavaScript, yang umum dikuasai oleh pengembang web. Dalam strukturnya, framework Electron terdiri dari dua bagian utama, yaitu proses utama dan proses renderer, yang memungkinkan aplikasi desktop untuk berjalan dengan lebih efisien dan stabil.

Framework Electron juga dapat dikombinasikan dengan berbagai framework frontend dan backend seperti React, Angular, Vue.js, dan Node.js untuk memperluas kemampuan aplikasi desktop yang dibangun. Namun, framework ini memiliki kelemahan yaitu dapat memakan banyak memori dan sumber daya lainnya, sehingga perlu dikelola dengan baik agar aplikasi desktop yang dibangun dapat berjalan dengan baik.

Secara keseluruhan, Framework Electron dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membangun aplikasi desktop yang lebih interaktif dan kaya fitur, terutama bagi pengembang web yang ingin memperluas kemampuan mereka dalam membangun aplikasi desktop.


Dalam dunia pengembangan aplikasi, framework merupakan salah satu elemen penting yang dapat mempercepat dan memudahkan proses pembuatan aplikasi. Framework membantu para developer dalam menyusun kode program yang terstruktur dan mudah di-maintain.

Express.js merupakan salah satu framework JavaScript terpopuler untuk pengembangan web yang cepat dan minimalist. Express.js cocok digunakan dengan framework seperti React, Vue.js, dan Angular. Kombinasi ini membantu para developer dalam membangun aplikasi web yang lebih kompleks.

Selain itu, framework Electron juga menawarkan kemudahan dalam pembuatan aplikasi desktop yang menggunakan teknologi web. Dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, dan JavaScript, developer dapat dengan mudah membangun aplikasi desktop yang memiliki fitur dan tampilan menarik.

Beberapa project yang cocok digunakan dengan framework Electron adalah aplikasi desktop untuk pengolahan data, aplikasi chat, dan aplikasi multimedia. Dalam pengembangan aplikasi desktop, framework Electron juga menawarkan kelebihan dalam hal portabilitas dan cross-platform.

Dengan demikian, framework Express.js dan Electron memiliki potensi besar dalam mempercepat proses pengembangan aplikasi baik untuk web maupun desktop. Kelebihan yang ditawarkan oleh framework ini, membuatnya banyak dipilih oleh para developer dalam membangun aplikasi.