Kenapa Orang Indonesia Rata-Rata Malas Membaca Buku?

Tahukah kalian? Dalam hal minat baca negara kita ternyata peringkat dua dunia tapi dari belakang. Pasti kalian pikir kalau alasan itu karena buku itu ngebosenin disbanding nge-scroll social media. Apakah itu benar? Tapi ternyata kalian salah. Karena inilah alasan sebenarnya orang Indonesia malas membaca buku.

Jumlah Buku

Siap-siap terkejut karena nyatanya masalah besar itu Bernama “Jumlah Buku” kita. Nyatanya dengan penduduk sebanyak 276,4 juta jiwa total buku yang ada sekarang itu cuman sekitar 22.318.083 Eksemplar dan rasio nasional buku terhadap penduduk adalah 0,09. Angka tersebut itu sangat amat kecil. Dan simpelnya bayangin ini tuh ibarat satu buku yang dibaca ditungguin sama sebelas orang. Dan ini beda seperti makanan yang bisa dibagi, buku tentunya tidak bisa dipotong-potong. Itupun belum ditambah sebaran buku yang banyaknya terpusat dipulau jawa. Padahal kalua kata organisasi UNESCO setiap orang itu minimal harus membaca 3 buku tiap tahunnya. Coba kalian ingat-ingat sendiri sudah baca berapa banyak buku ditahun ini ?

Tapi faktanya kalua lagi ada diskon besar-besaran peminat buku dikita memang banyak banget bahkan akan membutuhkan 33 stadion GBK buat nampung pengunjungnya saja. Tapi tunggu dulu, sayangnya itu cuman berlaku dikota besar. Contoh, seperti di daerah Moyudan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta anak-anak disana harus sampai menempuh perjalanan sekitar puluhan kilometer buat ke perpustakaan umum terdekat. Yang penyebabnya adalah buku-buku yang ada di SD mereka kebanyakan 9ang dari tahun 90-an.

Coba bandingkan dengan negara lain yang bisa baca rata-rata 15 – 30 buku tiap tahunnya. Atau bahkan negara jepang dimana sudah menjadi tradisi.

Malas baca buku sekilas kedengeran manjadi masalah yang kita semua sudah tahu. Tapi nyatanya seperti yang kita bahas barusan penyebabnya lebih dari sekedar malas apalagi kalua bukunya masih belum banyak tersedia.