Apa itu Metode Active Learning?

Metode Active Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengharuskan siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran, di mana mereka membangun pemahaman dan keterampilan melalui tindakan mereka sendiri, seperti diskusi, eksperimen, tugas kelompok, simulasi, dan lain sebagainya. Dalam metode ini, guru bertindak sebagai fasilitator atau pembimbing, yang membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang dipelajari, bukan sebagai satu-satunya sumber informasi.

Metode Active Learning bertujuan untuk membangun keterampilan siswa seperti kemampuan berpikir kritis, analisis, sintesis, dan evaluasi. Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan kreativitas siswa, kemampuan problem-solving, dan keterampilan sosial dan emosi seperti kemampuan berkomunikasi, kerjasama, keterampilan interpersonal, dan empati.

Dalam metode Active Learning, guru berperan sebagai fasilitator atau pengarah proses pembelajaran, bukan sebagai sumber informasi tunggal. Guru memberikan bimbingan dan dukungan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang dipelajari, serta memberikan umpan balik dan evaluasi atas hasil belajar siswa.

Metode Active Learning dapat diaplikasikan dalam berbagai macam konteks pembelajaran, baik itu dalam kelas formal, lembaga kursus, ataupun dalam kegiatan pelatihan. Metode ini dapat dikombinasikan dengan berbagai teknologi dan media pembelajaran, sehingga menjadi lebih interaktif, menarik, dan memperkaya proses pembelajaran.

Dalam Metode Active Learning, siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan beragam tentang materi yang dipelajari. Dengan demikian, Metode Active Learning menjadi salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berikut adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat dilakukan dalam metode Active Learning:

  1. Diskusi Kelompok: Siswa diberi topik yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, kemudian mereka diminta untuk berdiskusi dalam kelompok kecil. Siswa dapat berbagi ide dan pandangan mereka dengan anggota kelompok lainnya dan mencari solusi bersama.
  2. Simulasi: Siswa diberi kesempatan untuk mengalami situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Misalnya, siswa dapat berperan sebagai karakter dalam cerita atau skenario tertentu untuk memahami lebih baik situasi yang dibahas.
  3. Studi Kasus: Siswa diberikan studi kasus atau masalah yang harus mereka selesaikan dengan cara yang kreatif. Melalui studi kasus, siswa belajar untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi dunia nyata.
  4. Eksperimen: Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen dan mengamati hasilnya secara langsung. Dengan melakukan eksperimen, siswa dapat memperoleh pengalaman dan pemahaman tentang prinsip-prinsip dan teori yang mendasari materi yang dipelajari.

Keuntungan utama dari metode Active Learning adalah:

  1. Meningkatkan motivasi siswa: Dalam metode Active Learning, siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga mereka merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran.
  2. Meningkatkan retensi informasi: Dengan melakukan tindakan mereka sendiri, siswa lebih cenderung mengingat dan memahami konsep yang dipelajari dengan lebih baik.
  3. Meningkatkan keterampilan sosial: Dalam metode Active Learning, siswa bekerja dalam kelompok dan belajar untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang berguna di masa depan.
  4. Mengembangkan keterampilan kritis: Dalam metode Active Learning, siswa diminta untuk berpikir secara kritis dan menyelesaikan masalah secara mandiri, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan kritis yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Meningkatkan kreativitas: Dalam metode Active Learning, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui tugas-tugas yang lebih kreatif dan proyek-proyek yang menantang.

Metode Active Learning dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah metode active learning yang menggabungkan antara proses berpikir, komunikasi, dan interaksi dalam kelompok. Siswa saling berbagi ide, pengalaman, dan pandangan terhadap suatu topik tertentu. Dalam diskusi kelompok, siswa dipandu untuk mencari solusi atau jawaban dari permasalahan yang diberikan. Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan sosial siswa.
  2. Role Playing Role playing adalah metode active learning yang memungkinkan siswa untuk memerankan karakter tertentu dan memainkan situasi yang sebenarnya atau situasi imajiner. Dalam role playing, siswa dipaksa untuk memahami peran masing-masing dan mengekspresikan ide atau pemikiran secara langsung. Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, mengembangkan kemampuan empati, dan meningkatkan pemahaman tentang topik tertentu.
  3. Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah adalah metode active learning yang mengajak siswa untuk memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah, mengeksplorasi berbagai solusi, dan memilih solusi yang paling efektif. Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi siswa.
  4. Simulasi Simulasi adalah metode active learning yang menggabungkan antara teori dan praktek. Siswa akan belajar melalui situasi imajiner yang menyerupai situasi sebenarnya. Dalam simulasi, siswa akan melakukan tindakan yang sama dengan situasi sebenarnya. Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang situasi sebenarnya dan melatih keterampilan praktis seperti keterampilan interpersonal, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan teknologi.

Dalam penerapan metode active learning, penting bagi guru untuk memastikan siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dan guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dapat membangun sikap positif dan kemandirian siswa dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Dan, mengapa metode active leraning dibutuhkan?, Metode active learning dibutuhkan dalam pendidikan karena alasan berikut:

  1. Meningkatkan motivasi belajar siswa Metode active learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa lebih terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan memiliki peran yang lebih besar dalam mengatur dan memantau proses belajar mereka sendiri.
  2. Meningkatkan keterampilan sosial dan emosi siswa Metode active learning dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosi siswa seperti kemampuan berkomunikasi, kerjasama, keterampilan interpersonal, dan empati. Dalam pembelajaran aktif, siswa dapat belajar dari pengalaman, berbagi ide dan pandangan, serta berdiskusi dengan orang lain.
  3. Meningkatkan keterampilan kognitif dan kreativitas siswa Metode active learning dapat meningkatkan keterampilan kognitif siswa seperti kemampuan berpikir kritis, analisis, sintesis, dan evaluasi. Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan kreativitas siswa karena siswa diajak untuk menghasilkan ide-ide baru dan berinovasi dalam pembelajaran.
  4. Mengembangkan kemampuan problem-solving siswa Metode active learning dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan problem-solving karena siswa diajak untuk menghadapi situasi yang membutuhkan solusi dan mengidentifikasi berbagai solusi yang mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  5. Lebih relevan dengan kehidupan nyata Metode active learning dapat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih relevan dengan kehidupan nyata karena siswa belajar melalui pengalaman yang lebih terlibat secara langsung dan dapat menghubungkan pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, metode active learning adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang sangat penting dan dibutuhkan dalam pendidikan karena dapat meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan keterampilan sosial dan emosi, keterampilan kognitif dan kreativitas, serta kemampuan problem-solving siswa. Selain itu, metode ini juga dapat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih relevan dengan kehidupan nyata.